Senin, 29 Desember 2008

MEMBEDAH KEHIDUPAN DENGAN HATI


Kehidupan terjadi dalam seperseribu detik, dalam detik, dalam menit, dalam jam sampai puluhan tahun. Kehidupan adalah hidupnya diri sendiri dan hidupnya orang-orang di sekitar. Hidupnya diri sendiri ditandai adanya nafas, adanya rasa, adanya piker, adanya haus, adanya lapar, adanya sakit. Kehidupan adalah adanya, kematian adalah ketiadaannya.

Sabtu, 20 Desember 2008

HATI YANG FOKUS



Manusia terlahir ke Planet Bumi dilengkapi dengan piranti keras dan piranti lunak yang mumpuni. Manusia memiliki piranti keras seperti tubuh yang meliputi ratusan organ, ratusan ribu jaringan dan trilyunan sel. Semuanya merupakan anugerah dari Allah SWT, kepada mahluk yang disayanginya, manusia.

Minggu, 14 Desember 2008

PRIBADI DAN HATI YANG HANGAT


Dingin, hangat dan panas menunjukkan temperatur suatu benda atau tempat . Seperti ketika kita sedang menikmati segelas minuman, bisa dingin, hangat atau panas. Kalau temperatur lokasi sedang panas, maka minuman dingin terasa begitu nikmat. Sebaliknya kalau temperatur tempat sedang dingin, maka minuman panaslah pilihannya. Sedangkan kalau minuman hangat bisa dinikmati kapanpun, tidak terpengaruh temperatur sekitar. Begitu pula pribadi yang hangat akan mampu beradaptasi dalam kondisi bagaimanapun.

MAKNA GETAR HATI



Hati adalah organ tubuh yang selalu dinamis, selalu bergetar. Namun masih ada kontroversi, apakah kalau bicara qolbu itu identik dengan hati atau jantung. Kalau pikiran itu adalah kerjanya otak, lantas apakah perasaan itu kerjanya hati (liver) atau jantung.

Selasa, 09 Desember 2008

MATA HATI KATA HATI


Manusia menjalani kehidupan dilengkapi dengan berbagai organ, satu di antaranya adalah hati. Hati atau qolbu merupakan pelita kehidupan, yang menuntun setiap manusia kepada cahaya. Persoalannya sebagian manusia mengalami disfungsi hati. Hatinya buta, hatinya tuli, bahkan hatinya mati, sehingga langkah demi langkah dijalani dalam kegelapan.

Senin, 08 Desember 2008

HATI YANG IKHLAS


Kata ikhlas begitu mudah diucapkan, tetapi cukup sulit untuk diaplikasikan. Ikhlas itu bukan tanpa pamrih atau tidak ada motivasi. Di dalam ikhlas tetap ada pamrih dan motivasi, yaitu hanya untuk Allah SWT, Tuhan Pencipta Alam Semesta. Perbuatan atau sikap, ibadah, sedekah, ucapan, perasaan dan pikiran, hanya berfokus pada Allah SWT. Kita memberikan senyuman manis pada seseorang, tujuannya bukan demi orang itu, tetapi hanya untuk Allah SWT.

Jumat, 05 Desember 2008

DO'A DAN HARAPAN DARI HATI



Itulah manusia, karena kelemahannya sebagai mahluk, maka senantiasan mendekati Yang Maha Kuat, Allah SWT. Dalam kehidupannya manusia selalu dihadapkan pada beragam persoalan hidup, mulai dari tidak tersedianya apa yang dibutuhkan, sulitnya mencapai suatu tujuan, atau belum terpenuhinya keinginan-keinginan.

Kamis, 04 Desember 2008

MENDENGAR SUARA HATI


Hati itu merasa, bepikir, mendengar dan bersuara. Suara hati terus bisa lembut, bisa begitu kencang. Suara hati yang lembut justru lebih mudah didengar, sedangkan suara hati yang kencang, nyaris tak terdengar. Perhatikan dalam kerumunan orang, masing-masing hatinya bersuara sendiri-sendiri.

Rabu, 03 Desember 2008

HATI YANG MELAYANG

Perhatikan layang-layang. Terbang tinggi mengangkasa, kadang menukik ke arah bumi. Layang-layang seperti memiliki kebebasan mutlak, dengan perlente memamerkan keindahannya di angkasa raya. Padahal, layang-layang dikendalikan sepenuhnya. Kapan harus makin tinggi, kapan harus pulang ke bumi.Seperti itulah hati, melayang-layang di angkasa hati, kadang di atas, kadang terburuk di permukaan hati, atau menukik ke samidera hati. Hati yang melayang-layang, seolah tak terkendali, seolah tidak bisa membumi. Hati yang melayang-layang tampak lelah, energi hati terkuras tak menentu. Arah terbang tak tentu, menyita konsentrasi hati. Makin lama hati pun akan terpuruk, tidak memiliki 'power', bahkan 'binasa'.
H
ati yang melayang merindukan kendali dan pegangan. Supaya perjalanan hati berlangsung penuh makna dan dilimpahi berkah.

HATI YANG TEDUH



Teduh mencerminkan kondisi yang sejuk, misalnya di bawah pohon. Terkadang disertai angin bertiup sepoi-sepoi. Angin yang lembut, semilir membelai tubuh. Hati yang teduh berati hati yang nyaman (istilah betawi : adem), hampir tidak ada gejolak, kecuali gejolak yang ringan. Hati yang teduh begitu menentramkan, begitu nikmat.

Selasa, 02 Desember 2008

HATI YANG GUNDAH


Hati yang gundah gulana adalah kondisi hati yang tiada menentu, resah, gelisah, bagaikan kapal yang terapung di samudera luas. Tidak tahu arah, sulit menepi, bahkan tidak tahu arah pelabuhan. Hati yang gundah menyiksa diri, karena menjadi sulit untuk menyikapi hidup dan kehidupan. Padahal arena kehidupan terus bergulir, tak pernah berhenti. Hati dengan kehidupan menjadi tidak klop, kurang harmoni. Inilah awal penderitaan.

HATI YANG BERSIH


Hati yang bersih bukan berarti hati yang bebas noda 100 persen. Noda itu selalu ada, tapi seberapa banyak. Itulah manusia, tak ada yang hatinya bersih 100 persen, kecuali para nabi dan rasul yang dibimbing Allah SWT, Tuhan pencipta alam semesta.

Senin, 01 Desember 2008

MENJERNIHKAN HATI


Perhatikan air dalam akuarium, kolam atau selokan, begitu kotor, bercampur lumpur yang pekat. Pada dasarnya air itu bisa dijernihkan. Bisa melalui proses fisika, kimia atau biologi. Begitu pula hati yang berlumpur, dapat dijernihkan. Hanya bukan dengan proses fisika, kimia atau biologi. Menjernihjan hati harus dengan 'obat hati'. Obat hati tidak ada di apotik atau toko obat. Obat hati hanya ada di dalam hati itu sendiri. Memang hati yang kotor dapat menjernihkan dirinya sendiri. Hati yang luka dapat mengobati dirinya sendiri. Asalkan ada kemauan hati untuk berubah, menjadi hati yang bersih dan hati yang sehat.


Setiap hari, seperti akuarium atau kolam, hati pun selalu dilumpuri. Kalau dibiarkan, lumpur itupun akan terus mengendap, mengeras bahkan membatu. Hati yang membatu terjadi karena tidak ada upaya penjernihan hati. Dan hati pun bisa berkarat, akhirnya keropos dan musnah. Munculah sebagai manusia 'tidak berhati'. Sulit dibayangkan, dampak dari perbuatan manusia tidak berhati. Di beberapa negara Afrika, Eropa atau Asia misalnya, pernah terjadi genosida. Pembantaian puluhan juta manusia secara membabi-buta. Perempuan, anak-anak, manula, siapapun dari etnis tertentu menjadi target pembantaian. Para pembantai, terutama aktor intelektualnya, jelas merupakan manusia yang tidak berhati.


Komunitas manusia pada dasarnya merupakan komunitas hati. Terjadi interaksi hati dalam populasi manusia. Jika rata-rata hatinya baik, maka komunitas itupun akan menjadi masyarakat adil dan sejahtera, atau masyarakat madani. Sebaliknya, jika komunitas tersebut didominasi oleh hati yang hitam, hati yang buruk atau hati yang busuk, sudah barang tentu akan terbentuk masyarakat yang tidak beradab, saling memangsa dan saling menghancurkan. Dengan demikian, upaya penjernihan hati harus secara kolektif. Dimulai dari sekarang, dari diri sendiri dan dari hal-hal yang kecil. Bangsa Indonesia pun perlu penjernihan hati sacara menyeluruh, supaya negara dan rakyat menjadi kuat menghadapi beragam cobaan.

MEMELIHARA HATI


Hati itu hanyalah segumpal daging di dalam dada. Kata Rasulullah SAW, jika segumpal daging itu baik, maka baik pula manusianya. Demikian pula sebaliknya. Hati harus dipelihara setiap saat. Jangan dibiarkan terkena noktah, walaupun satu butir.

EKSPEDISI HATI


Ekspedisi hati merupakan perjalanan panjang dan mendalam, menelusuri relung hati yang terdalam, menjelajah atmosfir hati yang bertabur bintang hati. Hati begitu luas, bisa seluas angkasa. Hati begitu dalam, bisa sedalam palung samudera yang terdalam.


Hati manusia begitu dinamis. Di sanalah pusat kehidupan. Hati begitu sensitif, merasakan beragam gejolak dan dinamika internal dan eksternal. Hati bersuara, hatipun bernyanyi. Hati bergembira, hatipun bisa menangis. Tangisan hati karena ada luka dan derita, karena hati menolak apa yang tidak dikehendakinya. Tawa hati adalah kebahagiaan, karena hati mendapat hiburan dan menerima apa yang dicarinya.


Pencarian hati terus berlanjut sampai kapanpun. Ujung penelusurannya adalah bertemu dengan pencipta dan penggerak hati, Allah SWT, Tuhan pencipta alam semesta. Hati yang menemukan Tuhan adalah hati yang damai, nyaman, tenang, tentram dan bahagia