Senin, 01 Desember 2008

MEMELIHARA HATI


Hati itu hanyalah segumpal daging di dalam dada. Kata Rasulullah SAW, jika segumpal daging itu baik, maka baik pula manusianya. Demikian pula sebaliknya. Hati harus dipelihara setiap saat. Jangan dibiarkan terkena noktah, walaupun satu butir.
Tetapi mungkinkah itu ? Memelihara hati amat tidak mudah, sebab hati menerima beragam pengaruh. Ada yang datang melalui pikiran, penglihatan, pendengaran atau penciuman. Ketika mata melihat sesuatu yang mempesona hati, padahal bukan haknya, maka satu titik noda singgah di hati. Sulit dibayangkan, jika noda itu semakin banyak, tidak sempat dibersihkan, maka hati itupun akan menghitam seperti jelaga.


Memelihara hati harus intensif. Perlu penanganan khusus dan serius. Bagaikan merawat bunga di taman, supaya tetap segar dan semerbak. Hati yang segar dan semerbak adalah hati yang senantiasa rindu pada Sang Pencipta, Allah SWT. Kerinduan yang makin menumbuh-kembangkan hati, sehingga kebermaknaan hidup makin terasa.


Nikmatnya kehidupan yang hakiki, hanya akan terjadi manakala mata hati bisa melihat tanpa tabir. Bisa memahami makna dunia yang sesungguhnya. Bisa mengerti tujuan kehidupan yang sebenarnya. Tidak semata-mata manusia dan jin diciptakan, kecuali untuk beribadah kepadaNya. Tentu saja dengan sepenuh hati. Dengan hati yang bersih karena terpelihara.

Tidak ada komentar: